PuisiAlam - Begitu banyak karya puisi tentang alam, bukan hanya saja untuk dinikmati dan dikagumi lewat ucapan saja. Bagi orang-orang yang gemar berkata-kata lewat tulisan, alam pun bisa dijadikan puisi. Bencana Telah Melandaku. Dari suara gemuruh serta iringan debu bangunan yang runtuh itu.
Puisi Gempa Bumi atau puisi bencana alam gempa, bagaimana kata kata bencana dalam bait puisi tentang gempa bumi, atau puisi bencana alam yang dipublikasikan berkas lebih jelasnya, disimak saja berikut ini deretan bait puisi tentang gempa bumi atau puisi tentang bencana Gempa BumiOleh NNJerit dan tangis terdengar di mana-manaOrang-orang segera berlariKe sana dan ke siniKarena merasa ada gempa bumiIsak tangis terdengar pulaSetelah orang-orang keluarDari sana berlariYang terpentingJiwa, raga, dan keluarga selamatDari gempa bumiTuhan, mengapa Engkau menurunkanbencana di mana-manaMungkinkah kamibanyak melakukan kesalahan?Guncangan-Mu begitu sederhana,sudah cukup dan berlebihan bagi jiwa kami,meluluh lantakkan harta yang engkau titipkan,mengambil jiwa yang engkau amanahkan,Tuhan maafkan kami yang hilang dari serambi masjid,lupa dengan kursi gereja, pura-pura lupa mengirimpengampunan kepada-MuTuhan beri kami sedikit waktusedikit saja, untuk bertobat dan tidak pernah lagikehilangan arah,arah menuju diri-MuDemikianlah puisi bencana alam tentang gempa bumi, baca juga contoh puisi bencana atau bencana alam gunung meletus telah diterbitkan sebelumnyaSemoga puisi bencana alam tentang gempa bumi dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi gempa bumi di indonesia atau puisi puisi bencana alam sedih.– Bencana alam adalah suatu kejadian yang dapat mengganggu dan mengancam kehidupan masyarakat yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor alam maupun manusia itu sendiri. Bencana alam dapat menimbulkan korban jiwa, kerugian harta, kerusakan lingkungan, hingga dampak psikologis yang disebut trauma. Daftar Isi Puisi Tentang Bencana Alam Kenapa Hukum Alam Banjir Bencana Terkirim Bumi dan Gunung Mengingat adanya bencana alam yang kerap terjadi, maka hal ini bisa dituangkan ke dalam bentuk puisi bencana alam di bawah ini. Kenapa Kenapa kini sungai menjadi kering Dan bumi terlihat rapuh Hingga mengeruh Bumi usia senja Di sana, ada kehidupan Namun menjadi lusuh karena serakahnya manusia Hutan mulai botak Hijaunya alam pun menjadi cokelat Di sana, tanah subur mulai gersang Kita salah Kita rusak alam Tapi tak pernah mawas diri Dan berkaca siapa kita Hukum Alam Air yang menyerang Bukan keputusan Tuhan Bukan Tuhan yang kejam Dan kita salahkan Tuhan Ketika banyak nyawa yang menumpuk Ketika kita lupa Alam sudah tercipta Kini menjadi kosong Alam adalah sahabat Sahabat hidup kita Ketika kita lupa Tangan tangan serakah merenggutnya Merenggut alamnya asri Masih lupa? Dengan pohon-pohon yang kau renggut Hingga hutan menjadi tandus Masih lupa? Dengan sampah yang berserakan Karena tingkah lakumu Hingga semua keruh dan banjir Ingatlah Penting untuk sadar Jangan menunggu bencana Ini adalah peringatan Tuhan Agar kita ingat Banjir Air begitu deras Memenuhi daratan yang gersang Awan bergemuruh Kilat bercahaya Ranting-ranting tak melambai Melainkan terhempas acak Sampah menjadi hanyut Muara tertutup benda-benda aneh Rawa teronggok sampah Semuanya gunung sampah Bau tak sedap bukan salahnya Air sudah tak bisa ditahan Daratan kini penuh beton dan aspal Tak ada lagi akar Tak ada lagi yang menahan Air memenuhi daratan Rumah tergenang Rumah tenggelam Ingatkah kita Sadarkah kita Bahwa sampah adalah sumbernya Bencana Terkirim Pohon-pohon ditebangi tanpa ampun Seperti air yang mengalir deras Kemarahan dari Sang Pencipta Hingga semua umatnya berlari ketakutan Entah bersembunyi di mana lagi Tak peduli siapa saja Yang penting ia selamat Tangisan pun tertumpah seperti air dari langit Tanpa perubahan Letusan gunung pun juga menyertai Bencana kini terjadi Kita hanya terpaku menyaksikan Laut meronta Gunung dingin Negeri mulai gelisah Kita memohon pada Sang Pencipta Jangan sampai terjadi lagi Ini adalah cobaan Atau peringatan? Sekuat hati meyakinkan diri Kita hanya manusia Bukan dewa bukan malaikat Tak luput dari dosa dan khilaf Beri damai pada kami Kau Sang Pencipta Dan Pengampun Langkah kaki bergetar Dari kegetiran alam Apa ini teguran? Teguran tak tertawar Semoga perjuangan tak sia-sia Bumi dan Gunung Tak dapat diduga Ketika mala petaka tiba Kita hanya meratap sedih Hilang segalanya Keluarga dan orang tercinta Harta pun iya Lari ke sana kemari Tak sempat apa yang dibawanya Kecuali orang yang dicinta Kini sudah terjadi Apa lagi yang dipungkiri Tobat? Sesal? Keyakinan? Hari ini terlambat Asa Untuk kita semua Bantuan demi bantuan berdatangan Dari tangan-tangan yang memegang erat harta Kebijaksanaan Bukan bulu bukan suku Yang dipandang Karena kita semau sedang pilu Juga sembilu menghampiri Ketika pulang Kita lihat semua beriang Dengan sebuah mimpi Sebagai teduhnya kita Tuk bertahan hidup Kita semua butuh Semoga kita semua Jauh dari musbiah Semoga bumi ini cepat sembuh Jasmani dan rohani kita terjaga Untuk selalu tabah Daftar Isi Puisi Tentang Bencana Alam KenapaHukum AlamBanjirBencana TerkirimBumi dan Gunung
Yangdiminta adalah tema keindahan alam yang ditulis justru puisi tentang hutan yang longsor, gunung yang gundul, dan sungai yang kotor. Hal-hal itu tentu bukan keindahan alam melainkan bencana alam. Jadi ketika menulis puisi diperhatikan betul isi puisinya secara keseluruhan. Bukan sekadar melihat judulnya yang tentang alam dan otomatis puisi
Kumpulan puisi tentang banjir. Salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai adalah banjir, banjir sendiri ada dua macam banjir bandang yang biasa merusak lingkungan sebab bercampur dengan materi yang di bawah air bah tersebut, dan banjir biasa ketika adalah disaat air hujan atau air sungai bisa di ketahui pengertian banjir adalah suatu peristiwa yang terjadi, disaat aliran air yang berlebihan merendam daratan. atau banyaknya air yang mengalair deras, banjir biasa juga di sebut air yang meluap. dan umumnya banjir terjadi ketika musim dengan kata tentang banjir, dibawah ini adalah judul kumpulan puisi tentang banjir atau puisi bencana alam yang tentunya menceritakan tentang bencana banjir, adapun masing masing judul puisi tentang banjir antara banjirPuisi banjir lagiPuisi banjir IIPuisi gigil banjirPuisi banjir bandangPuisi bencana alam banjirPuisi bencanaSekitar tujuh judul puisi bencana alam tentang banjir, yang bisa jadi referensi untuk menulis puisi tema banjir ataukah puisi tentang banjir 3 biat 4 Puisi Tentang Banjir Puisi Bencana AlamBagaimana kata kata puisi tentang banjir dalam kumpulan puisi bencana alam tentang banjir yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak,Untuk lebih jelasnya tentang puisi banjir yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak, disimak saja dibawah ini deretan bait bait puisi banjir dalam kumpulan puisi tentang banjir atau puisi bencana alam dibawah BANJIRMasih pagiKetika risau memugar elegiKenyataan getir berpijar lagiKuasa harap tak mau pergiPagi ku basahHujan menyiram dengan gelisahMenganak sungai tinggi dan resahMenanti reda dengan pasrah..Dingin merajaMembisu waktu tanpa bekerjaHanya membisu bermuram durjaSetangkup sirna berjumpa pujaTgPandanDes2014PUISI BANJIROleh Bambang PriyonoKarena ada banjiraku berpikirKarena berpikir banjiraku ternyata adakutulis syair-syairbukan tentang banjirkukirim lewat banjirmengapung sangat jauhmenuju bahtera nabi NuhNuh membuka jendela bahteramelepas seekor burung daramengambil puisi-puisikuNuh memandang jauh"Perjalanan masih jauhtak perlu keluh untuk merengkuh"PUISI GIGIL BANJIROleh Dadan FirdausAda yang turut basahDalam hujanDeras turunEntah, ia ataukah akuMenahan ngilu di biru memarkuSegenap kalimat hanyut bersama banjir...Tuan, Puan, nyanyikan perihal lagu senduDi sudut ibu kotakuAnyir, getir, nyinyirDan air mataCerita lama yang menyimpan lukaPuisi Banjir LagiOleh Husain IsmailDari balik jendelagerbong tiga keretayang menjalar malasdi atas jalur memelasBeragam kisah dukapemandangan Nusantaradaratan ku tenggelampulau harapanpun karamDerai air mata kaum tanisaksikan padinya matiratapi gubugnya yang hanyuttangisi ternaknya terenggutHarapan punah sia siajerih payah tiada gunamasa cerahtinggal mimpimasa panen telah pergiNegeriku menangis lagitanah air duka citapak taniku muram kiniair mata tumpah lagiDendang duka para pengungsikabar luka hari inibanjir bandang datang lagiseiring hujan yang tak hentiBengkulu,281116, Husain IsmailPUISI BANJIR BANDANGOleh Sang Banimereka sembunyikanjawaban teka-tekimengapa hutan plontoslalu hujan menghujam bumibanjir bandang tibabuyung besar memanjat pohonanak kecil berlari ketakutanterjerembab di perut lembahberhimpun di air rawanyawa tenggelam dalam lumpurPUISI BENCANA ALAM BANJIROleh Farida Iskandarbanjir bandang tanah longsormenerjang pemukimantanggul bocor air meluapanugerah dan bencanaadalah kehendaknyakita mesti tabah menjalanipengungsi ditampung di poskorelawan sigap membantuperjalanan menuju lokasiuntuk salurkan bantuanbukanlah mudahbutuh perjuangan yang tulusada yang harus didrop lewat udara....sepak terjang pahlawan tanpa tanda jasalayak diacungi jempolPUISI BENCANAKarya Hari Untoro Dradjatdatangnya bencanaseperti keinginan kitawalau kita tidak punya polabayangan akan terjadi sebelumnyajelas sudahkalau kita tidak pernah punya rencanamemilih tinggal di tanah bencanadi lingkaran cincin gunung berapikita sudah taukalau tanah ku initanah bencanasepakat kalau hujan banjirkalau panas hutan kebakarkita sudah sepakat tidak mempertanyakankalau harus pindah musti kemana...?kita tidak merasa sedih dan ibakita tidak merasa bersalah apalagi berdosa...?Tanah ku ini tanah bencanaleluhurku memilihkan tanah subur dan makmurleluhurku membangun candi Borobudurtidak pernah runtuh oleh bencanakalaupun melesak dan lapuk karena dimakan ada bencanajangan lagi bertanya..jangan lagi menyalahkan siapa siapakarena dibalik pertanyaan itu ada ulah manusiaapa mungkin manusia dan alam raya lupabertasbih sesuai dengan ketetapan juga Puisi Bencana Alam Tanah LongsorDemikianlah kumpulan puisi tentang banjir. Simak/baca juga puisi tema banjir yang lain dihalaman selanjutnya blog puisi dan kata bijak. Semoga contoh puisi tema banjir diatas dapat menghibur dan bermanfaat, Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya, Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Puisi alam telah menyapa adalah dereten bait bait puisi bencana alam atau puisi tentang bencana yang menceritakan akan kerusakan dari dampak bencana alam yang cerita puisi tentang bencana alam telah menyapa yang dipublikasikan berkas puisi apakah bercerita seperti puisi bencana alam tsunami atau puisi bencana alam tanah longsor ataukah berkisah seperti puisi tentang gempa dan lebih jelasnya puisi tentang bencana alam telah menyapa disimak saja bait bait puisi berjudul alam telah menyapa dibawah ALAM TELAH MENYAPAOleh Titis Arkadewi PanuluhMenjerit menggilaPekik alam menangisBumi bergoyang samba, dataran tinggi bergetarBergoncang!!!Lautan bergejolak, ombak menari menyapa beringasPuing-puing kota hanyut karena angkaraBanjir bah mewabah menjarah harta tuan-tuanMasihkah pongah?Pancang-pancang gedung tinggi menjulangBuah karya ambisi sepihakLubang menggenang pun hilangHotmix bertebaran tanpa resapanBukit-bukit mendatarGemelutuk geraham alam memamah geramLebur luluh lantakIsak sedu sedan meratapSesal terlambatAlam menjawab buas
Ketikanyawa telah sampai di kerongkongan. Segala amal mulai dipertontonkan. Penyesalpun menjadi sudah tiada berguna. Ketika datang peringatan Tuhan. Segera menutup telinga dan mata. Berbuat durhaka dan mendustakan. Melupakan ada malaikat pencatat segala amalan. Bencana melanda hanyalah jadi tontonan. Lupakan akan peringatan Tuhan. I;ustrasi Puisi tentang Banjir sebagai Pengingat. Foto Unsplash/Jon tentang Banjir sebagai PengingatI;ustrasi Puisi tentang Banjir sebagai Pengingat. Foto Unsplash/Gláuber deras menyebabkan banjirMenenggelamkan sebagian rumahKasur, sudah dipindah ke atas lemariArsip penting juga sudah dipindah ke tempat yang amanAirnya menggenang selama berhari-hariKami tidak bisa lagi tinggal lebih lama bersamaBanjirKami semua harus mengungsiKe tempat yang lebih landaiBanjir menyebabkan penderitaanDerita pengungsi banjirBencana banjir memang datang tak pandang buluLangit yang terus saja mengguyur bumiTerakumulasi menjadi air banjirBerhari-hari dilanda banjirManusia harus mengungsiJangan sampai saudara tinggal di pengungsianBerdesak-desakan di dalam stadionAtau tinggal di dalam tenda-tendaTidak bisa berbuat apa-apaMakan hanya mengharapkan bantuanTerkadang hanya makan mi instanAtau nasi yang agak-agak basiSungguh cara hidup yang tidak menyenangkanDiusir banjir ke tempat pengungsianBanjir bandang melanda kota besar ituJalan raya yang beraspal hitamMendadak berubah laksana sungaiBanjir bandang itu sungguh dahsyatMobil minibus yang sedang parkirDi jalan rayaDiceburkannya ke sungaiApalagi cuma sepeda motorDan benda-benda kecil di atasnyaBanjir bandang datang tak diundangIa hanya tahu hukum alamBahwa air harus mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendahIa tak peduli ada mobil atauRumah mewahYang jelasIa harus lewat dengan segeraItulah banjir bandangSiapa yang cipta semua bencanaJika kalian peka dan merasaAda bencana karena campur tangan manusiaTuhan bilang "Pastinya"Ulah tangan-tangah serakahMenantang alam dengan gagahTimbulkan kerusakan masih kau sanggahTutup mata, kau buang salahGambaran tamparan Tuhan yang nyata diperlihatkanBanjir, longsor, kekeringan akibat kerusakan hutanTapi kalian masih berani tawarSemua ini kau anggap wajarTak merasa kalau ditamparMeski bencana datang mengularMungkin banjir memberi pesan Yang tersirat kepada insan Agar mereka mulai sadar Sampah kotor jangan ditebarSungai bukan tempat sampah Yang membuat air resah Ke mana harus mengalir Akhirnya menjadi banjir Nah lewat puisi tentang bencana alam di atas, kamu diingatkan untuk menjaga kelestarian alam. Kamu bisa memulai langkah kecil dari dirimu sendiri, misalnya saja dengan membuang sampah di tempatnya. Lama-kelamaan, siapa tahu perbuatanmu itu akan menjadi contoh bagi orang-orang terdekatmu yang masih acuh terhadap lingkungan. 4. Belum Cukup Kenal