SangRaja sangat murka dan menyuruh orang untuk menangkap Juraij dan dihadapkan ke depan sang Raja. Dengan berjalan kaki dan kedua tangan diikat pada leher, Juraij menghadap kepada sang Raja, dengan melewati kerumunan para pelacur. Mereka menyaksikan iring-iringan itu, tetapi Juraij nampak kalem, tenang dan tersenyum.
MAKALAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUAMAKALAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUAMAKALAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUAMAKALAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUARelated PapersIslam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah hablun minallah namun juga mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia hablun minannas. Hablun minannas yang pertama dan paling utama bagi setiap muslim adalah berbakti kepada orang tua. Setiap manusia terlahir dengan adanya orang tua dan semua orang pasti memiliki orang tua baik yang masih ada bersama kita maupun yang sudah tiada. Orangtua dapat dikatakan sebagai orang yang paling berjasa dalam hidup kita karena setiap manusia ada karena orang tua dan orang tualah yang senantiasa menjaga dan merawat kita dari kecil sampai kita dewasa. Islam sendiri adalah agama yang sangat menjunjung bakti kepada orang tua atau yang dikenal dengan istilah " birrul walidain. Birrul walidain berasal dari kata al birr yang dalam bahasa Arab berarti kebaikan, sedangkan lawannya yakni aìuquuq berarti kejelekan atau dapat diartikan sebagai perbuatan menyia-nyiakan hak orang lain. Kata walidain yang dimaksud adalah merujuk pada orang tua atau orang yang memiliki nasab atau hubungan darah langsung dengan seseorang yakni dalam hal ini adalah bapak dan ibu. Meskipun demikian walidain juga mencakup nasab diatas ayah dan ibu dan orang-orang lain yang terkait nasab dengan orang tersebut. Jamaah Rahimakumullah!berbuat baik kepada orang tua sangatlah ditekankan dalam islam ini, terutama ketika ayat-ayat al qurat sudah d lontarkan
TeksPidato Bahasa Arab ; ( Berbakti Kepada Orang Tua) بر. April 27, 2016 - by admin. TEKS PIDATO BAHASA ARAB ; ( Berbakti kepada orang tua)
Sofyan – Cara Berbakti Kepada Orang Tua Cara Berbakti Kepada Orang Tua Harta yang paling berharga bagi seseorang adalah ibu dan ayah. Keduanya tidak dapat digantikan dengan apapun. Tapi, anehnya sangat banyak anak yang bertindak tidak sopan dan tidak menyayangi kedua orang tuanya. Dalam Islam, sosok orang tua begitu penting. Bahkan, untuk mendapatkan ridha Allah haruslah mendapatkan ridha orang tua. Ayat tentang berbakti kepada orang tua Ayat tentang berbakti kepada orang tuaHadits tentang berbakti kepada orang tuaHikmah berbakti kepada orang tuaAdab terhadap Orang TuaCara Berbakti Kepada Orang TuaTunduk dan Patuh. Tidak berkata kasar. Berbuat baik. Membahagiakan Orang tuaTidak bersikap durhakaSopan di Depan Orang tuaMendoakan Orang tuaCara berbakti kepada orang tua yang sudah MeninggalKeutamaan Berbakti Kepada Orang Tua وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” 23 Hadits tentang berbakti kepada orang tua مَن أحبَّ أن يُبْسَط له في رزقه، وأن يُنسأ له في أثره فليصل رحمه “Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi dengan kerabat” HR. Ahmad Hikmah berbakti kepada orang tua Ada beberapa hal yang ditegaskan pada ayat diatas, yaitu Agar manusia tidak menyembah atau beribadah kepada Tuhan selain Allah Swt. Termasuk larangan mempercayai ada kekuatan lain yang mempengaruhi dan menguasai jiwa dan raga selain yang datang dari Allah. Agar manusia berbuat baik kepada ibu dan bapak Perintah berbuat baik kepada orang tua disampaikan oleh Allah bersamaan atau sesudah perintah beribadah hanya kepada Allah. Hal ini tentu mengandung maksud agar manusia mengerti dan menyadari bahwa betapa pentingnya berbuat baik terhadap orang tua. Nikmat yang diterima manusia paling banyak datangnya dari Allah Swt, kemudian nikmat yang diterima dari orang tua. Oleh karena itu, kewajiban anak adalah berterima kasih kepada orang tua. Bentuk terima kasih tersebut adalah dengan cara berbakti kepada kedua orang tua. Adab terhadap Orang Tua Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak, betapa mulianya perintah berbakti ini sehingga Allah mensejajarkan dengan perintah bersyukur kepada Allah وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,” 14 Ada beberapa sebab mengapa Allah Swt. memerintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, yaitu Orang tua telah berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang akan diterimanya. Seorang ibu dengan sepenuh daya upaya telah memberikan kasih sayang tanpa menginginkan balas budi dari anaknya. Kasih sayang orang tua tiada taranya, karena beliau tidak mengenal lelah dan bersusah payah memperhatikan anak-anaknya supaya menjadi anak yang bahagia. Anak adalah belahan jiwa ibu bapak, terutama ibu. Biasanya tidak akan makan sebelum anaknya makan, ibu tidak akan tidur sebelum anak-anaknya tidur, dan jika anak sakit maka ibu yang paling susah sehingga tidak bisa tidur dan tidak enak makan. Cara Berbakti Kepada Orang Tua Berikut dipaparkan prinsip- prinsip dasar berbakti kepada kedua orang tua. Tunduk dan Patuh. Apabila keduanya berada dalam kekafiran belum beragama Islam dan keduanya memerintahkan untuk keluar dari agama Islam, atau memerintahkan sesuatu perbuatan syirik, kita wajib tidak mengikuti keduanya. Tetapi penolakan itu harus dengan cara halus, agar tidak menyakiti keduanya. وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ * وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ “Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” QS. Luqman [13] 14-15 Tidak berkata kasar. Membentak, misalnya berkata “hus / ah” dan kata-kata sejenisnya termasuk ungkapan yang tidak baik. Berbuat baik. Apabila orang tua atau salah satunya mencapai usia lanjut kita harus berbuat baik kepadanya, sebagaimana orang tua merawat kita pada saat kita masih kecil. Allah berfirman وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” QS. al-Isra’ [17] 24 Membahagiakan Orang tua Berusaha menyenangkan orang tua dan menghindari hal-hal yang menyusahkan hati kedua orang tua selama tidak bertentangan dengan kewajiban kepada Allah dan rasul- Nya. رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ، وسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ “Keridhoan Allah dalam keridhoan kedua orang tua dan kemurkaan Allah dalam kemurkaan kedua orang tua.” HR. Tirmidzi Tidak bersikap durhaka Kita dilarang durhaka kepada kedua orang ibu bapak, karena termasuk dosa besar. Rasul bersabda “Ingatlah, maukah aku kabarkan kepadamu tentang dosa besar yang paling besar itu ada 3 macam? Para sahabat menjawab”Baik ya Rasulullah” Bersabdalah Nabi Syirik kepada Allah, Durhaka kepada orang tua, dan Menjadi saksi palsu.” HR. Bukhari Sopan di Depan Orang tua Bersikap santun, berjalanlah di belakang orang tua, kecuali dalam hal tertentu, dengarkanlah pembicaraannya dan jangan menyela pembicaraannya. Mendoakan Orang tua Senantiasa mendoakan, baik kepada orang tua yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dengan doa sebagai berikut اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا “Ya Allah Tuhanku, ampunilah segala dosaku, dan dosa kedua orang tuaku, kasihanilah dan sayangilah mereka sebagaimana mereka mendidik/ merawatku di waktu kecil.” Cara berbakti kepada orang tua yang sudah Meninggal Jika orang tua kita sudah wafat, maka kewajiban kita adalah sebagai berikut. Meneruskan perjuangannyaSenantiasa menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang pernah menjadi teman karib orang tua kitaMemandikan, mengkafani, menshalati dan menguburnyaMemohonkan ampun untuk mereka dan senantiasa mendoakannyaMelaksanakan wasiatnya yang baik jika berwarisMelunasi tanggungan/ hutang-hutangnya jika punya hutang Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap orang. Barang siapa ikhlas berbakti kepada kedua orang tua, maka Allah menjanjikan pahala yang luar biasa seperti berikut. Dibukakan dua pintu surga. Tidak ada seorang mukmin yang mempunyai dua orang tua, dimana pada waktu pagi ia berbuat baik kepadanya, melainkan Allah membukakan dua pintu surga kepadanya. Lebih utama dari pada berjihad di jalan AllahRida Allah ada di dalam ridho orang tua. Murka Alah ada di dalam murka orang tua. Barang siapa yang bersyukur kepada Allah tetapi ia tidak bersyukur pada orang tua, maka syukurnya tidak diterima. Dimudahkan rejekinya. Dan barang siapa meninggalkan doa kepada orang tua, maka disempitkan rejekinya Dimudahkan segala urusannya baik urusan dunia maupun akhirat Demikian saja artikel kami tentang Cara Berbakti Kepada Orang Tua. Semoga bermanfaat dan Terima Kasih. Simak video Buya Yahya tentang cara berbakti kepda orang tua di bawah ini
Berbaktikepada kedua orang tua membantu meraih pengampunan dosa. Ada seorang lelaki datang menemui Rasulullah sambil mengadu, "Wahai Rasulullah! Aku telah melakukan sebuah perbuatan dosa." Beliau bertanya, "Engkau masih mempunyai seorang ibu?" Lelaki itu menjawab, "Tidak." "Bibi?" Tanya Rasulullah lagi. "Masih." Jawabnya.
Hai, Sobat Guru Penyemangat, sudahkah kita membahagiakan Ibu di hari yang bahagia ini?Semoga sudah dan senantiasa berusaha untuk menyenangkan Mama, ya. Soalnya itulah salah satu kewajiban terbesar kita sebagai seorang banyak dalil yang menerangkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah jalan utama menuju ridho Allah dan sebaliknya, durhaka kepada Ibu termasuk kepada salah satu dosa besar. Hemm. Jangan sampai kita terjerumus ke dalamnya, Sobatku, kali ini bakal menyajikan contoh karangan dengan tema Hari karangan tentang Hari Ibu berikut ditulis singkat dan menerangkan pesan bahwa membahagiakan Mama tidak harus dengan langsung disimak saja yaKarangan Menyambut Hari Ibu Tahun 2021Tanggal 22 Desember tahun 2021 baru saja tiba. Aku lihat di berbagai beranda media sosial dan story WhatsApp begitu ramai postingan bertema yang berkirim video ucapan Hari Ibu, ada yang memosting stiker dan kartu ucapan Hari Ibu, dan ada pula yang memamerkan foto sedang menyuapi sepotong kue kepada mengharukan sekaligus menyenangkan saat kita melihat keceriaan di wajah Ibu dan saja, pada era saat sekarang ini, kedekatan antara anak dan bundanya belum tentu bisa diwujudkan oleh seluruh keluarga baik itu di Indonesia maupun di seluruh sekali, semua gara-gara pandemi corona yang sempat menghantui dan merajalela di bumi demikian, menyambut Hari Ibu sebagai salah satu peringatan Hari Besar Nasional menjadi tangan dan keseruan tersendiri bagiku maupun bagi kita sebagai seorang ingin sibuk membuat kartu ucapan atau bersikeras menabung agar bisa membeli buket dan kue Hari Ibu, melainkan kita akan lebih sibuk menata hati dan kepekaan sosial untuk bisa lebih berbakti kepada tidaklah cukup bila kita membahagiakan Ibu hanya di Hari Ibu Nasional saja. Ketika 22 Desember sudah berlalu, masa iya perilaku taat kita kepada kedua orang tua juga berlalu dan selesai begitu saja?Sungguh jahat bilanya seperti itu. Maka darinya banyak pihak menyuarakan sikap tidak setuju bila diadakan Hari Ibu, karena pada dasarnya kegiatan membahagiakan Bunda itu wajib dilakukan setiap Baca Contoh Pidato Singkat Tentang Hari IbuTanpa perlu menunggu datangnya hari Ibu, kita sebagai anak memang sudah diwajibkan untuk hormat, patuh, taat, serta berbakti kepada Ibu. Soalnya, ridho Allah bergantung kepada ridho kedua orang tua. Dengan demikian, jangan sampai kita menyakiti hati dan perasaan dalam menyambut Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, kita tidak perlu terlampau semringah, berfoya-foya, atau bahkan pamer keceriaan yang Ibu bisa kita jadikan momentum untuk menata kembali hati dan diri, yaitu tentang sejauh mana kita peduli dan berbakti kepada Ibu. Jangan-jangan kita masih sering berkata “Ah” dan membantah setiap nasihat dari kita semua, mudah-mudahan Hari Ibu bisa menjadi landasan pacu bagi tiap-tiap diri untuk lebih sayang dan cinta kepada Ibu. Manfaatkanlah waktu sempat dan waktu sempit untuk berbakti Tentang Hari Ibu SingkatKetika Hari Ibu tiba, aku jadi teringat dengan perjuangan dan pengorbanan Ibuku. Memang benar bahwa peringatan Hari Ibu hanya dirayakan pada tanggal 22 Desember di setiap tahunnya, tapi bila kita cermati lebih detail kenyataannya Ibu berjuang dan berkorban setiap ketika berangkat sekolah, beberapa kali aku bertemu dengan tukang sapu jalan yang juga seorang Ibu. Karena jalanan pukul WIB sudah bersih, aku meyakini bahwa tukang sapu tersebut sudah stand by dan bekerja seusai siapa? Demi siapa lagi kalau bukan demi anaknya, demi masa depan buah hati yang paling ia sayang di dunia beberapa dari kita di sini, pukul WIB saja masih ada yang belum bangun. Itu pun kadang bangunnya dipaksa oleh Mama, dan sambil merajuk dan bentak-bentak pula.“Ah, nantilah, Ma, aku masih ngantuk!” dan segenap omelan Baca Contoh Susunan Acara dan Teks MC Kegiatan Hari IbuSeketika bangun, eh ternyata di meja makan sudah disiapkan sarapan. Entah itu nasi goreng dengan lauk telur mata sapi, roti beserta selai, atau ada pula segelas sebelum kita berangkat sekolah, Ibu sudah jauh-jauh waktu menyiapkan bekal untuk kita konsumsi pada jam selesai sampai di sana, Ibunda tersayang tidak lupa memberikan kita uang kita renungkan kembali, rasanya diri ini kurang bersyukur atas kehadiran Ibu. Di luar sana, banyak sekali anak-anak seusia kita yang sudah sejak lama tidak memiliki yakin mereka semua begitu mendambakan kasih sayang seorang Mama. Sesekali mereka barangkali iri dengan anak-anak lain yang dipeluk oleh Mama, diantar ke sekolah oleh Mama, atau diajak jalan-jalan kepada demikian, secarik hal sederhana yang bisa aku sampaikan pada momentum Hari Ibu kali ini ialah tentang pentingnya seorang anak untuk bersyukur itu banyak. Beberapa dari kita ada yang rela menyempatkan diri menulis puisi untuk Ibu, membelikan buket, kue, hingga segenap kado istimewa semua itu sah-sah saja. Tapi yang menjadi masalah ialah ketika seorang anak hanya menjalin kedekatan lebih kepada Ibunya hanya di Hari Ibu 22 Desember jahat sekali. Masa dengan malaikat pelindung sendiri sayangnya hanya setahun sekali. Rasa-rasanya kita sebagai anak sangat sedikit dari itulah, cara bersyukur kepada Allah atas kehadiran Ibu sebaiknya kita tempuh dengan terus berjuang meninggikan kebaktian dan ketaatan kepada kita bahagiakan Ibu di masa-masa tuanya, sebelum semuanya terlambat dan kita akan menyesal pada akhirnya.***Nah, demikianlah tadi segenap sajian Guru Penyemangat mengenai karangan tentang Hari Ibu yang singkat beserta segenap harapan dan pesan-pesan untuk seorang bermanfaat,
Jumat Juni 3, 2022 Wahdah Sultra. HOME; BERITA. Info Wahdah; Event; Serba Serbi Daerah; Silaturrahmi
Pidato singkat bahasa arab tentang berbakti kepada orang tua / birrul walidain disertai arti dan harokat lengkap dengan judul Wujubu Birril Walidain / Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua’ Tema tentang berbakti kepada orang tua merupakan tema yang paling banyak menjadi bahan pidato. Berikut pidato selengkapnya tentang kewajiban berbakti kepada orang tua dalam Islam. Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua وُجُوْبُ بِرِّ اْلوَالِدَيْنِ Muqoddimah Pidato الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam semua urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Adapun sesudah itu Lainnya Mukadimah Bahasa Arab Beserta Artinya Isi Pidato أَيُّهَا الإِخْوَةُ الكِرَامُ لِنَتَدَبَّرْ قَوْلَ اللهِ تعالى ﴿وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا * وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا﴾ فَيَا أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ مِمَّا يَجِبُ عَلَى الْوَلَدِ تُجَاهَ وَالِدَيْهِ، أَنْ يُخَاطِبَهُمَا بِالْقَوْلِ اللَّيِّنِ، وَالْكَلَامِ اللَّطِيفِ، وَلَا يَرْفَعَ صَوْتَهُ عَلَيْهِمَا، وَلَا يُخَاطِبَهُمَا بِالْعِبَارَاتِ الْحَادَّةِ، وَالْكَلِمَاتِ النَّابِيَةِ، وَالْغِلْظَةِ وَالشِّدَّةِ، فَهَذَا مُحَرَّمٌ شَرْعًا، وَهُوَ مِنَ الْعُقُوقِ يَجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نَعْلَمَ أَنَّ الْوَالِدَيْنِ هُمَا مِنْ أَمَنِّ النَّاسِ عَلَى الْوَلَدِ بَعْدَ سَيِّدِنَا رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، فَإِذَا كَانَ الْإِنْسَانُ يَجِدُ في نَفْسِهِ ازْدِرَاءً وَاحْتِقَارًا لِوَالِدَيْهِ، أَو عَدَمَ عِنَايَةٍ بِأَمْرِهِمَا وَشَأْنِهِمَا، أَو نَقْصًا في احْتِرَامِهِمَا، أَو عَدَمَ نَصِيحَةٍ لَهُمَا، أَو بِرٍّ بِهِمَا، فَهُوَ مُبْتَلًى بِمَرَضٍ عُضَالٍ في التَّعَامُلِ مَعَ الْوَالِدَيْنِ وَهَذَا الْمَرَضُ هُوَ الَّذِي يُسَمَّى بِالْعُقُوقِ، وَصَاحِبُهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ ابْتِدَاءً، أَو لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَبَدًا لَا قَدَّرَ اللهُ تَعَالَى إِنِ اسْتَحَلَّ عُقُوقَهُمَا، لِأَنَّهُ سَيَمُوْتُ لَا قَدَّرَ اللهُ تَعَالَى عَلَى سُوءِ الْخَاتِمَةِ، وَذَلِكَ لِقَوْلِ سَيِّدِنَا رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَاقٌّ» رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا Wahai -saudara-saudara yang mulia! Marilah kita merenungi firman Allah Ta’ala Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” [Al-Isra’ 23-24] Saudara-saudara yang mulia! Di antara kewajiban seorang anak kepada orang tuanya adalah berbicara kepadanya dengan perkataan yang santun, kalimat yang lembut, tidak meninggikan suaranya kepada mereka berdua dan tidak berbicara kepada mereka dengan ungkapan-ungkapan yang tajam, kata-kata yang tidak pantas, kasar dan keras. Ini diharamkan secara syar’i. Ini termasuk kedurhakaan kepada orang tua. Kita harus tahu bahwa orang tua adalah salah satu orang yang paling aman atas anak-anaknya setelah Sayyiduna Rasulullah ﷺ. Bila seseorang mendapati pada dirinya ada sikap merendahkan dan meremehkan kedua orang tuanya atau tidak memperhatikan urusan dan keadaan mereka berdua atau kurang menghormati keduanya atau tidak memberikan nasehat kepada keduanya atau tidak berbakti kepada keduanya maka dia menderita penyakit kronis dalam bergaul dengan kedua orang tuanya. Penyakit ini disebut dengan kedurhakaan. Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya tidak akan masuk surga secara langsung atau tidak akan masuk surga selamanya bila dia menyatakan halalnya durhaka kepada kedua orang tua. Semoga Allah Ta’ala tidak mentakdirkannya. Karena kalau demikian dia akan meninggal dalam keadaan suul khatimah. Semoga Allah Ta’ala tidak menakdirkannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ ,”Tidak akan masuk surga orang yang durhaka kepada kedua orang tua.” Imam Ahmad meriwayatkan hadits ini dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma. Penutup Pidato أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ تَأَمَّلُوا هَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ الْكَرِيمَتَيْنِ اللَّتَيْنِ يُبَيِّنُ لَنَا فِيهِمَا رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ كَيْفَ نَتَعَامَلُ مَعَ أَقْرَبِ النَّاسِ لَنَا، مَنْ كَانَ سَبَبًا في وُجُودِنَا في هَذِهِ الدَّارِ بَعْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى أَنْ لَا يَحْرِمَنَا الْأَدَبَ مَعَهُمَا أَحْيَاءً وَمَيْتِينَ. آمين Saudara-saudara yang mulia! Perhatikanlah kedua ayat mulia ini yang di dalamnya Allah Azza wa Jalla menjelaskan kepada kita bagaimana bergaul dengan orang yang paling dekat dengan diri kita yang telah menjadi sebab keberadaan kita di dunia ini setelah Allah Azza wa Jalla. Saya memohon kepada Allah Ta’ala agar Allah tidak menghalangi kita dari beradab terhadap kedua orang tua saat masih hidup maupun setelah mereka meninggal. Amin.[i] Pidato Bahasa Arab Tentang Berbakti Kepada Orang Tua ini ditulis oleh Tim Produsen Jam Digital Masjid. Kami memproduksi aneka Jam Waktu Sholat Elektronik untuk masjid dan mushola, institusi pemerintah, pabrik, sekolah, rumah sakit, klinik, Lembaga Pendidikan dan lainnya. [i] dengan diringkas. keyword teks naskah kultum ceramah pidato khitobah muhadhoroh bahasa arab tentang berbakti kepada orang tua birrul walidain
Downloadmp3-nya gratis di 02a Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua Selama Bukan Maksiat Pemateri Al Ustadz Abdul Muthi Lokasi kajian di Belum diketahui-----02a
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَمَرَنَا بِبِرِّ الْاَبَاءِ – اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوَالِى النَّعْمَاءِ – وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ خَالِقُ الْأَرْضِ وَالسَّمَاءِ – شَهَادَةً تَكُوْنُ لَنَا ذُخْرًا لِيَوْمِ الجَزَاءِ – وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَدًا عَبْدَهُ وَرَسُوْلُهُ اَتْقَى الْأَتْقِيَاءِ – اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تَعْصِمُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الاَفَاتِ وَأَنْوَاعِ الْبَلَاءِ – وَعَلَى اَلِهِ الْكُرَمَاءِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى الْيَوْمِ اللِّقَاءِ أَمَّا بَعْدُ – فَيَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ اِتَّقُوا اللهَ مَااسْتَطَعْتُمْ وَبِرُّوْا اَبَاءَكُمْ تَبِرَّكُمْ اَبْنَاءَكُمْ Ma’syiral Muslimin rahimakumullah, Dalam kitab Tanbih al-Ghafilin diceritakan, tiga orang laki-laki terjebak dalam sebuah gua saat turun hujan deras. Malang nasib mereka karena sesaat kemudian batu besar terjatuh dan menutup pintu gua, sehingga tidak memungkinkan mereka keluar kecuali ada bantuan. Dalam kepanikan demikian, mereka bermunajat kepada Allah, karena mereka berpikir hanya Allah dan amal shalih merekalah yang mampu menolongnya. Salah seorang dari mereka berdoa dan menyatakan bahwa pernah satu ketika dia akan terperosok dalam perbuat zina, namun dia sadar dan segera menghindar serta bertobat. Ia berdoa, jika hal demikian termasuk amal shalih maka sudilah kiranya Allah memberinya pertolongan. Lantas batu besar yang menutup gua tersebut bergeser sedikit. Orang kedua lantas mengadukan kebaikannya dan berharap batu penutup gua tersebut terbuka. Dia menyatakan bahwa dia bekerja keras dan tulus di sebuah ladang. Dia memiliki hasil jerih payah dalam jumlah yang banyak berupa sapi, kambing, dan kebutuhan lainnya. Lantas dia memberikan harta tersebut pada orang yang dulu pernah mengadu padanya karena upah yang diberikan dirasa kurang. Orang tersebut kemudian menyatakan, jika amal tersebut adalah bagian amal shalih maka ia memohon kepada Allah untuk memberinya pertolongan. Tak lama kemudian batu bergeser sedikit. Orang ketiga kemudian menyampaikan amal kebaikannya. Dia menceritakan bahwa dia memiliki orang tua yang sudah lanjut usia. Pada suatu malam dia mengirimkan makanan. Namun begitu sampai di rumah orang tuanya, mereka sedang tertidur pulas. Ia tidak tega membangunkan, dan tidak beranjak sedikit pun dari rumah tersebut untuk menjaga makanan yang dia bawa. Padahal saat itu, kambing-kambingnya masih berada di tengah lapang dan dapat dimangsa serigala jika tidak segera diambilnya. Namun dia memilih menjaga makanan yang dia bawa untuk kedua orang tuanya hingga fajar tiba. Orang ini lantas mengatakan bahwa jika perbuatan tersebut termasuk amal shalih, hendaklah Allah menolongnya saat itu. Lantas batu besar yang menutup pintu gua tersebut terbuka hingga mereka bertiga dapat keluar bebas. Hadirin yang dimuliakan Allah, Cerita tersebut memberikan hikmah pada kita bahwa ada tiga amal shalih yang dapat menjadi wasilah penolong kita saat menghadapi kesulitan atau kesusahan, yakni menghindari zina, ketulusan sedekah, dan berbuat baik pada kedua orang tua. Salah satu yang penting dalam peristiwa tersebut adalah amal shalih kepada orang tua yang dapat menjadi penyelamat mereka. Berbuat baik pada orang tua adalah kewajiban setiap anak. Kewajiban ini diperintahkan Allah dan Rasulullah dalam berbagai redaksi ayat Al-Qur’an ataupun hadist Nabi. Bahkan kewajiban berbuat baik pada kedua orang tua, dalam Al-Qu’ran, disebut setelah kewajiban menyembah atau beribadah kepada-Nya. Dalam Surat An-Nisa ayat 36 disebutkan وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَتُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua…” QS an-Nisa 36 Kalimat “wa bil walidaini ihsana” ini juga diulang dalam Surat Al-Isra ayat 23 dan Surat Al-An’am ayat 151. Dalam Surat Al-Isra ayat 23 disebutkan وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوْا إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا “Dan Tuhanmu memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tua.” Sementara dalam Surat Al-An’am ayat 151 قُلْ تَعَالَوْا أُتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَليْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا “Katakanlah, mari kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yakni janganlah kamu mempersekutukan-Nya dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” Kalimat “wa bil walaidaini ihsana” diulang dalam redaksi yang sama, dan rangkaian perintah serupa. Hal ini menegaskan bahwa kewajiban menghormati, berbuat santun dan baik kepada orang tua adalah kemutlakan yang harus dipegang oleh setiap orang. Tentu saja kemampuan kita berbuat baik pada kedua orang tua akan diganjar oleh Allah dalam berbagai bentuk, baik kebaikan di dunia ataupun di akhirat kelak. Di dunia, Allah akan memudahkan hidup kita dan anak-anak kita. Mungkin kita dimudahkan rezeki, diberi umur yang panjang dan keberkahan, diberikan anak-anak yang shalih dan shalihah. Rasulullah pernah bersabda عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمِدَّ اللهُ بِعُمْرِهِ وَيَزِيْدَ فِي رِزْقِهِ فَلْيُبِرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيُصِلْ رَحِمَهُ رواه البيهقي Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa berharap Allah menambah umur dan rezekinya, hendaklah berbakti pada kedua orang tuanya dan menyambung hubungan sanak famili” HR al-Baihaqi. Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Berbuat baik pada orang tua dapat kita wujudkan dalam berbagai bentuk, seperti menghormatinya, memuliakannya, berkata lembut, tidak melukai perasaannya, mewujudkan cita-cita luhurnya, memberikan sedekah kepadanya, dan lain sebagainya. Orang tua kita, dalam berbagai riwayat dan cerita, adalah kunci kehidupan kita baik di dunia ataupun di akhirat kelak. Dalam kitab Durrah al-Nashihin diceritakan Nabi Musa ingin mencari tahu orang yang akan menjadi temannya di surga. Lantas dia diperintahkan Allah untuk pergi ke pasar dan menemui seorang tukang jagal. Nabi Musa keheranan, kenapa menemui tukang jagal miskin? Jawabannya ia dapatkan setelah mengikuti tukang jagal itu pulang ke rumahnya. Tukang jagal tersebut adalah orang yang merawat ibunya yang sudah sangat renta dan lumpuh, dia memasakkan hidangan untuk ibunya dan menyuapinya setiap hari. Saat itu, Nabi Musa mendengar ibu itu berdoa, “Ya Allah jadikan putraku teman Nabi Musa di Surga”. Jamaah Jumat rahimakumullah, Berbakti kepada orang tua tidak hanya ketika mereka berdua masih hidup, tetapi saat keduanya telah tiada pun, kita tetap bisa berbakti kepadanya. Bisa dengan harta benda yang kita miliki ataupun dengan bacaan Al-Qur’an dan doa-doa yang kita panjatkan untuk keduanya. Arwah orang tua kita akan menerimanya sebagai hadiah yang indah ketika di alam barzah. Rasulullah memberikan cara bagaimana berbakti pada orang tua yang telah meninggal dunia. Semoga kita menjadi orang-orang yang mampu terus berbakti kepada kedua orang tua, kapanpun dan di manapun kita berada. Semoga bakti kita kepada orang tua, menjadikan ridha Allah untuk kebaikan kita baik di dunia ataupun akhirat kelak. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنا إِنْدُوْنِيْسِيَا خَآصَّةً وَعَنْ سَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اللهم أرنا الحق حقاً وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلاً وارزقنا اجتنابه. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكم، وَلَذِكرُ اللهِ أَكْبَرُ Sukron Ma’mun, pengurus Lakpesdam NU Kota Salatiga, Jawa Tengah
Lebihlanjut, cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal adalah dengan melunasi utang uang atau utang janjinya. Jika semasa hidup orangtua masih memiliki utang atau tanggungan yang belum terbayarkan hingga mereka telah tiada, maka sudah menjadi kewajiban sebagai anak untuk melunasinya. Apabila kita tidak mengetahui utang atau janji apa
Ilustrasi Orang Tua dan Anak. Sumber Bruno Nascimento/ Berbakti kepada Orang TuaAlquran. Sumber Anis Coquelet/ yang Memuat Perintah Berbakti kepada Orang Tuaوَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ - ١٤Artinya Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا - ٢٣Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
kHmv. 126 269 258 49 265 66 346 141 377
karangan berbakti kepada orang tua